Cuap Ngga Mutu Perbankan Indonesia

Pernahkan terpikir bagaimana hidup kita bila tidak ada bank? Lebih baikkah … atau lebih buruk …

  • Yang Penasaran

    • 13.431 Orang

Niaga dan Lippo Di-Merger Menjadi CIMB Niaga

Posted by Adji Wigjoteruna pada Juni 4, 2008

Dalam merespon kebijakan kepemilikan tunggal (single presence policy) yang dikeluarkan Bank Indonesia, Pemerintah Malaysia ternyata menempuh strategi yang berbeda dengan Singapura. Singapura memilih menjual Bank BII kepada Maybank (Malaysia) dan tetap mempertahankan Bank Danamon. Sebaliknya Malaysia justru memilih menggabungkan (merger) Bank Niaga dengan Bank Lippo, menjadi nama baru Bank CIMB Niaga.

Dengan cara ini, bank hasil merger ini akan menyalip Bank Danamon dalam kepemilikan asset dan menjadi bank kelima terbesar di Indonesia. Sebelumnya, Niaga ada di posisi tujuh sedangkan Lippo ada di urutan ke-11.

Menurut Investor Daily (3/6), proses merger ini telah mendapat persetujuan dari Pemerintah Indonesia dan Bank Indonesia serta menelan biaya lumayan besar, Rp 1,112 Triliun. Merger akan dimulai dengan penyelesaian aspek legal Oktober 2008 dan diharapkan selesai tuntas akhir 2009.

Apakah ini akan memberikan manfaat bagi perekonomian Indonesia dan karyawan kedua bank tersebut? Menurut Jubir Presiden Dino Patti Djalal merger ini akan berdampak baik pada perekonomian Indonesia karena akan makin banyak investasi Malaysia masuk ke Indonesia (?!). Sedangkan Wakil Perdana Menteri Malaysia Dato Sri Mohd Najib Razak mengatakan tidak akan ada PHK karyawan bahkan akan dibuka lowongan baru karena CIMB Niaga akan melakukan ekspansi, termasuk membuka bank Syariah.

Memang masih terlalu dini untuk menyimpulkan baik buruknya, kita lihat saja nanti perkembangannya. Hanya saja, bagi karyawan Niaga dan Lippo tentunya ini merupakan peluang sekaligus ancaman. Untuk yang memiliki kompetensi yang sesuai, jalur karir internal menjadi semakin terbuka bukan saja di CIMB Niaga bahkan bisa sampai ke perusahaan Holding atau perusahaan lain dalam grup.

Sedangkan bagi yang tidak memiliki kompetensi yang cocok, harus siap-siap masuk kotak atau mencari alternatif karir di perusahaan lain!

Jika dilihat dari kacamata persaingan, ini adalah salah satu bentuk strategi Malaysia bersaingan dengan Singapura di Indonesia dan Asia Tenggara. 😉

Posted in Bank Malaysia, Bank Swasta, Umum | Leave a Comment »

Bank Hebat dan Bank Biasa Biasa Saja …

Posted by Adji Wigjoteruna pada Maret 24, 2008

Tulisan saya sebelumnya cuap2 sedikit mengenai kebisaan beberapa bank besar menarik dana simpanan masyarakat (dana pihak ketiga/DPK). Pertanyaanya, apakah makin besar DPK bisa diartikan makin hebat (prestisius) bank tersebut?

Boleh dikatakan demikian, tetapi alat ukur kehebatan bank bukan hanya itu, masih banyak hal lain yang patut ditengok-tengok. Mari kita pelototin lagi Tabel di bawah ini.

Kriteria yang paling umum untuk mengkategorikan bank (besar sampai kecil) adalah asset (harta atau aktiva). Jika kita bandingkan dengan menggunakan dasar asset (4) dan DPK (1,2) ternyata kesimpulan urutan ke-8 bank ini sama, yaitu sebagai berikut :
1. Bank Mandiri
2. Bank BCA
3. Bank BNI
4. Bank BRI
5. Bank Danamon
6. Bank BII
7. Bank Niaga
8. Bank Panin

Tetapi jika menggunakan kriteria lain seperti jumlah kredit yang disalurkan (3) dan Ekuitas (5), urutannya sudah tidak sama lagi. Angka dengan warna merah menunjukkan urutan pertama untuk setiap kriteria. Bank Mandiri No. 1 berdasarkan kriteria 1,3,4, dan 5. BCA No.1 jika menggunakan kriteria Laba Bersih (6). Sedangkan BRI No. 1 apabila menggunakan kriteria Jaringan Layanan (7) dan Jumlah Karyawan (8).

Kita akan lebih paham akan fakta ini jika mempelajari posisi yang dibidik masing-masing bank (positioning) dan historisnya. Sebagai contoh, Bank Mandiri merupakan merger (gabungan) 4 bank Pemerintah, yaitu Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo), Bank Ekspor Impor (Exim), Bank Dagang Negara (BDN) dan Bank Bumi Daya (BBD), sangat logis menjadi bank terbesar di Indonesia.

Bank BRI adalah bank Pemerintah yang lebih fokus pada pelayanan masyarakat secara umum dan usaha kecil menengah (UKM) sehingga wajar memiliki jaringan yang paling luas menjangkau jauh ke daerah terpencil. Sedangkan BNI besar karena banyak menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan milik negara (BUMN).

Di sisi lain BCA adalah bank swasta yang fokusnya pada maksimasi keuntungan melalui pelayanan nasabah yang sesuai kebutuhan masyarakat. Dengan demikian adalah masuk akal jika kemampuan menghasilkan labanya paling berhasil.

Catatan penting yang tidak boleh kita lupakan adalah, kesimpulan ini sangat tidak ilmiah (?) dan hanya berlaku dengan mengacu pada data Tabel di atas yang diambil dari Laporan Tahunan 2006 masing-masing bank. Bila kriterianya ditambah dan periode analisisnya diperluas dan orang yang melakukan analisisnya diganti (!), sangat mungkin menghasilkan kesimpulan berbeda.

Pada kesempatan waktu yang lain saya akan coba lakukan analisis dengan bantuan kriteria kinerja keuangan. Tapi sebelum melakukan itu, saya mau belajar dulu mengenai kinerja-kinerja keuangan. Mohon maklum dan sabar ya …

Posted in Perbandingan Bank, Umum | Leave a Comment »

Bagaimana Kemampuan Bank Besar Menghimpun Dana Masyarakat?

Posted by Adji Wigjoteruna pada Maret 23, 2008

Pada tulisan sebelumnya saya ’berhasil’ mengetahui bahwa jumlah uang masyarakat yang beredar melalui bank yang beroperasi di Indonesia adalah Rp 1.314,607 Triliun, dalam perbankan biasa disebut dengan istilah Dana Pihak Ketiga (DPK). Sekarang saya pengen tahu lebih lanjut mengenai ’peran’ beberapa bank (terutama yang besar) dalam menghimpun dana masyarakat tersebut serta beberapa indikator yang bisa digunakan untuk menentukan ’ukuran’ sebuah bank.

Untuk keperluan itu saya dolan2 ke website beberapa bank untuk mengumpulkan informasi terutama laporan tahunan (annual report) dan laporan keuangan yang sudah diaudit (audited financial report). Karena jumlah bank lumayan banyak, saya pilih beberapa saja yaitu 3 bank milik Pemerintah (Mandiri, BNI, dan BRI) dan 5 bank swasta besar (BCA, Danamon, BII, Niaga dan Panin). Hasil utak-utiknya disajikan pada Tabel di bawah ini.

Untuk kali ini saya hanya fokus pada indikator umum yang dimiliki oleh bank-bank tersebut, seperti asset, ekuitas (modal), DPK, jumlah cabang dan jumlah karyawan. Penilaian bank berdasarkan kinerja keuangan akan saya ulas pada tulisan lainnya.

Ternyata 8 dari 128 Bank Mengelola 59% DPK

Dari Tabel kita bisa dapatkan beberapa informasi yang menarik sehubungan dengan kemampuan bank menghimpun dana milik masyarakat.

1. Nampaknya Bank Mandiri merupakan bank yang paling dipercaya masyarakat dalam penyimpanan uang yaitu mencapai Rp 205,708 Triliun atau sekitar 16% dari total dana simpanan penduduk.

2. Bank BCA sebagai bank swasta terbesar ada diperingkat #2 dengan kemampuan menghimpun Rp 152,736 Triliun (sekitar 12%).

3. Total DPK yang dikelola 8 bank besar ini mencapai 59%, sisa 41% dipegang oleh 120 bank lainnya. Fakta yang ditemukan boleh dikatakan memenuhi asas Pareto.

Dampak 8 bank besar menguasai 59% dana simpanan masyarakat bisa positif ataupun negatif. Salah satu manfaat positifnya adalah pengelolaan dana untuk penggerakan ekonomi Indonesia bisa lebih efisien dan efektif. Misalnya untuk membiayai proyek-proyek pembangunan yang butuh dana besar bisa dilakukan oleh satu bank saja atau sindikasi beberapa bank saja. Potensi negatifnya juga ada seperti kemungkinan adanya kartel terselubung.

Dengan adanya pengawasan dari Bank Indonesia, kita berharap dampak negatif ini bisa dihindari, 🙂.

Posted in Perbandingan Bank, Umum | Dengan kaitkata: , , | 1 Comment »

Berapa Uang Masyarakat yang Muter Lewat Bank?

Posted by Adji Wigjoteruna pada Maret 22, 2008

Nah ini mah gampang2 susah nyari datanya. Tapi mungkin bisa dapet coba kita tengok2 dulu ke websitenya Bank Indonesia (BI).

Ternyata ada datanya. BI membaginya menjadi 3 kelompok, yaitu :
1. Simpanan Rupiah milik penduduk yang berupa Giro
2. Simpanan Rupiah milik penduduk dalam bentuk Deposito dan Tabungan
3. Simpanan milik penduduk yang berbentuk valuta asing

Menurut BI total uang masyarakat (penduduk) yang tersimpan di bank-bank umum yang beroperasi di Indonesia pada 2007 (rata-rata) adalah Rp 1.314,607 Trilyun (lihat Tabel).


Apakah jumlah ini berarti banyak atau sedikit? Tentu ngga bisa ditetapkan begitu saja karena perlu pembanding.

Apakah peningkatan jumlah dari tahun 2006 yang Rp 1.136,200 Trilyun menjadi Rp 1.314,607 Trilyun (naik sekitar 16%) pada tahun 2007 punya arti bahwa rakyat Indonesia makin makmur? Tidak bisa langsung disimpulkan karena masih perlu didalami dan didukung data yang lain. Misalnya tingkat inflasi, sebaran atau distribusi pemilik uangnya dan lain-lain.

Disclaimer:
Mohon dipersori kalo salah nyomot data dan ngasal analisisnya, kan sudah dibilangin ini mah cuap-cuap ngga mutu, 🙂

Posted in Umum | Leave a Comment »

Jumlah Bank di Indonesia

Posted by Adji Wigjoteruna pada Maret 21, 2008

Kalo Elo-elo pade ujug-ujug sdh nyampe ke sini, tapi berminat tau cerita ngga mutunya dari awal bisa klik disini.

Menurut data Bank Indonesia (BI) saat ini ada 128 bank di Indonesia. Saya tidak tahu apakah ini berarti banyak, sedikit, cukup atau kurang. Perlu penyelidikan lebih jauh mengenai hal ini. Tetapi jika dibandingkan dengan era sebelum krisis moneter (krismon), saya yakin jumlah ini lebih sedikit.

Dari 128 perusahaan yang bernama bank, 5 diantaranya adalah bank plat merah alias milik Pemerintah. Berturut-turut adalah:
1. PT BANK EKSPOR INDONESIA (PERSERO)
2. PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK
3. PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), TBK.
4. PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO)
5. PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK.

Tbk. artinya perusahaan terbuka yang [sebagian] sahamnya diperjual-belikan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan harus mengikuti ketentuan-ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BapepamLK) diantaranya adalah wajib mempublikasikan laporan keuangannya kepada publik.

Bank Asing yang beroperasi di Indonesia ada 11 perusahaan, diantaranya adalah :
1. ABN AMRO BANK
2. CITIBANK N.A.
3. STANDARD CHARTERED BANK
4. THE HONGKONG & SHANGHAI B.C.(HSBC)

Ada 26 merupakan bank milik Pemerintah Daerah. Bank-bank ini, walaupun sekarang diperbolehkan beroperasi secara nasional berkantor pusat di ibukota provinsi dan dari namanya kita bisa tahu bank tersebut milik Pemerintah Daerah mana. Ini diantaranya :
1. PT BANK DKI (Bank DKI)
2. PT. BPD JAWA BARAT DAN BANTEN (Bank Jabar)
3. PT BPD SUMATERA BARAT (BANK NAGARI)
4. BPD KALIMANTAN TIMUR
5. BPD SULAWESI TENGGARA
6. PT. BPD MALUKU
7. PT. BPD BALI
8. PT. BPD MALUKU
9. PT. BPD PAPUA (d/h BPD IRIAN JAYA)

Sisanya (128-5-26 = 97) adalah bank milik swasta yang terbagi menjadi kelompok bank devisa, bank umum dan bank campuran. Beberapa yang menurut saya dikenal baik oleh masyarakat adalah :
1. PT BANK BUKOPIN
2. PT BANK CENTRAL ASIA Tbk. (BCA)
3. PT BANK DANAMON INDONESIA Tbk
4. PT BANK INTERNASIONAL INDONESIA Tbk (BII)
5. PT BANK LIPPO, TBK
6. PT BANK MEGA, Tbk
7. PT BANK MUAMALAT INDONESIA (Bank Syariah)
8. PT BANK NIAGA, Tbk
9. PT BANK NISP, Tbk
10. PT BANK PERMATA, Tbk
11. PT ANZ PANIN BANK

Jumlah 128 ini belum termasuk Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang jumlahnya bisa mencapai ribuan (sori banget belon tau jumlah persisnya).

Posted in Umum | 3 Comments »

Apa yang ingin saya ketahui dari bank?

Posted by Adji Wigjoteruna pada Maret 20, 2008

Kayaknya banyak dan ngga terstruktur, misalnya :

1. Bank-bank di Indonesia (terutama yang gede2), siapa sih pemiliknya?
2. Berapa banyak uang yang berputar melalui bank? Dari mana sumbernya, kemana mengalirnya, gimana muternya?
3. Banyak orang ngomongin Giro Wajib Minimum (GWM), Non Performing Loan (NPL), Rasio Kecukupan Modal (CAR); itu maksudnya apaan ya?
4. Gimana cara nentuin bank yang bagus? Kalau sebuah bank disebut bank yang besar, apanya yang ‘besar’?
5. Mo tau juga bank-bank gede punya negara laen kayak Singapura, Malaysia, Amrik, Belanda dan hubungannya ame Indonesia?
6. Dan laen-laen.

Dari sekian banyak uneg2, saya mau mulai dulu cari tahu mengenai populasi ‘binatang’ yang disebut bank itu, karenanya saya mo jalan2 dulu ke Bank Indonesia

Posted in Umum | 5 Comments »